Monday, September 14, 2015

DigiMix Roadshow 2015

Melanjutkan sukses penyelenggaraan Safari Qu-32 ke beberapa kota di Indonesia, kembali Kairos Multi Jaya menggelar acara roadshow yang bersifat edukasi ke beberapa daerah. Tema gelaran roadshow kali ini adalah DigiMix Roadshow, kepanjangan dari Digital Mixer Roadshow.





Objective dari penyelenggaraan DigiMix Roadshow 2015 ini masih tentang program edukasi teknologi digital mixer kepada para pegiat pro audio (sound enginer, pemilik rental, pemilik studio) di kota-kota yang belum mendapatkan kesempatan mencicipinya. 

Digitalisasi dalam bidang audio khususnya mixer tidak dapat dibendung. Apabila para pelaku dan pengguna tidak mendapatkan edukasi yang benar tentang digital audio, siapa yang akan menggunakannya nanti? Sedangkan tren yang ada saat ini adalah produsen mixing console mulai memperbanyak varian mixer digital.


Digital mixer sendiri sebenarnya mulai masuk Indonesia sejak awal tahun 2000-an, akan tetapi sampai saat ini penyebaran dan edukasinya masih belum merata keseluruh pelaku industri pro audio di Indonesia. Akibatnya, banyak yang merasa gamang dengan digital mixer dan enggan untuk berpindah dari mixer analog ke digital. Susah, njlimet dan mahal adalah alasan jamak dari pergeseran teknologi tersebut.

Selain bermaterikan tentang pengetahuan digital mixer, pada setiap penyelenggaraan DigiMix Roadshow ini juga disisipi dengan berbagai Pro Tips dalam dunia audio secara umum. Jadi, tidak hanya membahas digital mixer saja.


Mudah dan Murah


Apabila dikaji lebih lanjut, sebenarnya sebuah mixer digital lebih banyak memiliki keunggulan yang didapat. Selain memudahkan pekerjaan sound engineer dengan tersedianya fitur-fitur kedalam sebuah mixer digital untuk menunjang proses mixing, kehadiran digital mixer juga turut meringankan beban pemilik rental untuk memiliki sound sistem yang lebih baik, terutama dikaji dari segi biaya yang dikeluarkan untuk mixer. 

Contoh kasus; "Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli sistem konvensional (analog)? 
Mari berhitung. Anda perlu mixing console analog sekian rupiah. Apakah cukup itu saja? Tentu saja tidak cukup. Anda musti harus melengkapinya dengan Compressor, EQ dan berbagai efek (reverb, delay) agar mixer dapat difungsikan dengan maksimal. Alat-alat yang dibutuhkan tadi sudah pasti  beli satu persatu dengan harga yang tidak murah.

Bayangkan dengan mixer digital, semua yang dibutuhkan sudah tersedia didalamnya. Yang terpenting adalah mau atau tidaknya mempelajari digital mixer?


Free!


Program DigiMix Roadshow ini peruntukkan bagi siapapun yang mau berkeinginan untuk maju dan mempelajari digital mixer secara GRATIS oleh product specialist kami! Kami akan membawa berbagai digital mixer untuk dibawa ke kota-kota penyelenggaraan DigiMix Roadshow untuk dipelajari dan dicoba, antara lain; Allen & Heath Qu-32, Allen & Heath Qu-Pac, Mackie DL32R dan berbagai juga perlengkapan audio yang lain. 

Tunggu dan ikuti DigiMix Roadshow di kota-kota Anda. Untuk info lebih lanjut, hubungi:
Kairos Multi Jaya 021-6583 3535 
Contact Person : 
  1. Niki 0818 781 317
  2. Nanang 0856 1153 927
Atau kunjungi www.kairosmultijaya.com

Friday, September 4, 2015

Mackie Creative Reference™ Series

Mackie Creative Reference™ Multimedia Monitors dirancang untuk keperluan home studio, multimedia, AV post-production, broadcast dan berbagai kebutuhan entertainment dengan studio-quality design dalam packaging yang kompak dan elegan. Mackie Creative Reference™ terdiri dari 2 varian, yaitu CR3 dan CR4.


Baik CR3 maupun CR4 memiliki power 50 watt dengan tingkat clarity dan artikulasi yang tinggi. Yang membedakan keduanya adalah woofer yang digunakan, CR3 menggunakan 3″ polypropylene-coated woofer sedangkan CR4 menggunakan ukuran 4". Untuk merespon frekuensi tinggi, keduanya juga  sama-sama menggunakan .75" ferrofluid-cooled silk-dome twetter. Perpaduan tersebut menghasilkan frekuensi yang lebar untuk sebuah multimedia monitor full range (berkisar antara 70Hz - 20kHz).

Dengan fitur-fitur premium yang sama dengan fitur monitor mahal lainnya, Mackie CR3 dan CR 4 layak jadi pilihan utama untuk kebutuhan monitor. Dari segi harga, Mackie CR Series sangat terjangkau. Apalagi saat ini sedang berlangsung promo harga special. Dimana Mackie CR Series hanya bisa Anda dapatkan di Online Store tertentu. Berikut daftar online store yang menjalankan program promo exclusive ini :


Buruan langsung order sekarang juga sebelum kehabisan!



Wednesday, September 2, 2015

Play Your FreePlay™

reviewed by Richard Frank Taihutu
edited by Nanang Yuswanto

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk mencoba produk baru dari Mackie, Freeplay™! Pada kesan pertama, saya sempat heran dengan bentuknya yang mirip sekali dengan mini compo, hm… kira-kira apa sih yang menarik dari si Freeplay™ ini?

Mackie FreePlay™

Kalau kita melihat kebelakang, memang akhir-akhir ini Mackie salalu membuat inovasi di setiap produknya, sebut saja mixer seri DL yang benar-benar membebaskan sound engineer dari konsolnya, nah kini, portable PA dengan segudang fitur-fitur!

Mari kita tinjau dari segi teknisnya dulu. Dengan power sampai dengan 300 watts, speaker ini menjanjikan suara yang cukup keras untuk ukuran sebuah portable PA. Desain speaker woofer 8” dan dual 1” HF driver membuat frequency responds (65Hz – 20KHz) cukup untuk segala kebutuhan musik. Salah satu keunggulan dari Freeplay™ ini adalah fasilitas Bluetooth yang tersemat didalamnya, sehingga kita dapat memutar musik langsung dari gadget kita ataupun mengontrol lewat apps Freeplay (Android/IOS) ketiga channel mixer dari Mackie Freeplay™ ini. 

FreePlay™App

Selain itu juga terdapat built-in mixer didalam portable PA ini, dual combo jack input, satu stereo mini TRS aux in, TRS mono out, powerful DSP dengan segudang preset voicing EQ untuk main, feedback destroyer dan juga FX. WOW! Untuk kelas portable PA dengan segudang fitur canggih tersebut, jelas FreePlay™bakal mengguncang pasar!

Fitur lengkap bisa lihat disini: Mackie FreePlay


Listening Test 

Okay, rasanya cukup melihat-lihat spek teknisnya. Kita buktikan performanya. Sebagai source, saya mengkoneksikan iPhone saya dengan FreePlay™ menggunakan fasilitas Bluetooth. Caranya cukup mudah, hanya tinggal menekan tombol Bluetooth selama satu detik kemudian Freeplay akan mem-broadcast bluetooth untuk di pairing dengan iPhone saya. Secara otomatis semua output audio di iPhone saya akan terdengar di Freeplay. Playlist lagu yang saya putar adalah Linda Ronstadt “When You Wish Upon a Star” dan Jennifer Warnes “The Hunter”.

Pada saat saya memutar lagu Linda Ronstadt, saya dapat mendengar definisi suara Linda yang cukup clear. Tonal vokal Linda di reproduksi dengan baik. Memang di frekuensi rendah agak sedikit kurang, tetapi dengan sedikit touch-up EQ di low mid semuanya bisa beres. Di awal lagu terdapat bunyi flute khas yang menjadi critical listening saya untuk mendengar respon mid-hi, dan menurut saya sudah tereproduksi dengan baik. Untuk image suaranya saya sempat bingung dengan desain dua driver HF ini, “sedikit miring rupanya… kurang center”. Ternyata hal ini terjadi karena saya terlalu dekat dengan speaker ini, sehingga sinyal dari dua driver HF ini tidak datang bersamaan di kuping saya (posisinya pun dekat dengan dinding, direct dan suara pantulannya jadi satu)

Lanjut ke lagu kedua, saya tertarik untuk melihat kegesitan dari speker ini dengan materi yang lebih dinamik. Transient-transient yang cepat dari snare di lagu ini tereproduksi cukup baik. Satu hal yang menarik untuk dicatat, speaker ini kenceng!
FreePlay dapat difungsikan sebagai monitor

Setelah puas dengan musik, saya pun mencoba melakukan test dengan menggunakan microphone, saya menggunakan mic Audio Technica ATM410 untuk ini. Lanjut “tes..tes..tes, one two… heee… haaa” seperti biasa hehehe... speaker ini punya low mid tone yang kaya, agak sedikit over menurut saya. Setelah voicing speaker saya ubah menjadi voice (speech) barulah suaranya normal. Sekali lagi saya bisa bilang kalau speaker ini cukup ‘kenceng’! saya mencoba level mic dan main level maksimum, suara vokal saya tetap direproduksi dengan baik dengan sedikit distorsi.

Secara keseluruhan saya cukup puas dengan portable speaker ini, fitur-fitur yang dimiliki speaker ini sudah sangat cukup untuk kebutuhan-kebutuhan audio portable seperti small venue, single street performer, bahkan untuk kebutuhan non musik seperti meeting, sekolah dan lain-lain. Sebagai portable PA maupun personal monitor fungsi dan dan desainnya sangat oke. Apps remote controlnya sudah cukup intuitif, sehingga pemula sekalipun bisa dengan mudah mengoperasikannya.








Oh iya, saya lupa bilang, kalau speaker ini sangat ringan loh, bahkan ada asesoris tasnya. Mau coba sendiri? Silahkan datang ke Mackie Resource Center Jakarta untuk mencoba demo unitnya.