Thursday, February 26, 2015

ALLEN & HEATH GLD-112


GLD-112 adalah mixer versi lebar dari GLD-80 yang populer itu. Dengan extra bank 8 strip control, menambah channel sampai dengan 28 strip fader dalam 4 layerSelain mudah dalam pengoperasian dan harga yang relatif terjangkau, GLD-112 juga mewarisi system iLive yang telah sukses lebih dulu di pasaran. Standar 32 input system GLD menawarkan 28 input mic XLR yang dapat langsung dicolokkan ke I/O expander dan memudahkan penambahan sampai dengan 48 input (44 input mic XLR).

GLD -112 menyediakan 48 input processing channel, 8 stereo FX return, 30 bus yang dapat dikonfigurasi, 20 mix processing channels dan DSP Power untuk mendukung keseluruhan processing.

FITUR

GLD-112 mempunyai channel processing control analog dengan grafis layar sentuh 8.4 inch yang memudahkan dan mempercepat pengaturan. Didalamnya terdapat 28 fader strip pada setiap layer dari keseluruhan 4 layer dengan motorized fader, display LCD setiap channel yang bisa diwarnai dan dinamai, ditambah rotary control untuk direct access ke gain, pan dan AUX/FX send. I/O yang terdiri dari 4 input XLR mic/line, 4 XLR line out, 4 RCA input, 2 RCA output dan digital output dalam format SPDIF dan AES3.




GLD-112 menghubungkan ke beberapa I/O untuk “membangun” system 28, 36 atau 44 channel input. Sebuah rak primer AR2412 (24 XLR input, 12 XLR output) dan 2 AR84 expander rack (masing-masing 8 XLR input, 4 XLR output) yang bisa dihubungkan melalui kabel CAT5 120m menggunakan A&H dSNAKE protocol. dSNAKE memberikan kontrol ke remote preamp dan semua mic preamp yang bisa di recall. AR2412 juga bisa dihubungkan ke personal monitoring system. 




GLD juga mempunyai kemampuan untuk playback dan merekam stereo signal ke memory USB. Opsi iLive audio I/O card untuk Dante, MADI, EtherSound dan ACE protocol Allen & Heath dapat dipasang untuk memudahkan multi-channel record/playback, memisah FOH/ monitor dan menghubungkan ke system iLive Allen & Heath yang bisa dikonfigurasi dengan mudah menggunakan extensive soft-patching GLD.







GLD Remote App memberikan kontrol secara wireless untuk mengoperasikan GLD-112, memungkinkan engineer bebas berkeliaran ke segala penjuru ruangan, panggung dan mengontrol sound dari manapun sesuai dengan kebutuhannya. GLD-112 dan GLD Remote dapat bekerja dalam waktu bersamaan untuk memberikan control secara independen, misalnya satu engineer menggunakan mixing console untuk FOH dan engineer satunya menggunakan iPad untuk mixing stage monitor.



KESELURUHAN FITUR GLD-112
  • Compact digital mixer with scalable, remote I/O
  • Systems from 4 to 44 mics
  • Easy to use, quick to access, analogue style interface
  • dSNAKE Cat5 digital snake—up to 120m cable length
  • 8.4 inch colour touchscreen for graphical view and setup
  • 28 faders, 4 layers, 112 channel strips in a freely customisable layout
  • 48 input channels into 30 assignable buses (Aux, Group, Matrix, Main, FX Send) into 20 mix 
  • outputs
  • 8 stereo RackFX engines* with dedicated ‘short’ returns with 4-band PEQ
  • Full processing on all inputs including trim, polarity, HPF, insert, gate, 4-band PEQ, 
  • compressor and delay
  • Full processing on all outputs including insert, PEQ, GEQ, compressor and delay
  • LR, None (monitors), LR+M (sum), LR+M (bus), LCR main mix modes
  • 16 DCAs / mute groups
  • Built-in Talkback, RTA and Signal Generator
  • I/O module options for FOH/Monitor split, multitrack recording, link to iLive and more
  • MIDI In/Out and Ethernet Network port
  • AviomTM Pro16 compatible Monitor port on main AudioRack
  • High end 1dB step recallable mic/line preamps
  • User definable channel names and colours
  • Engineer’s mono Wedge and stereo IEM strips
  • Input, output and insert soft patch bays
  • Quick copy, paste and reset of mixes and parameters
  • Libraries, Scenes and Show memories with USB transfer
  • Get started quickly with Template Shows
  • 14 assignable SoftKeys for scene recall, DCA mutes and more

Wednesday, February 25, 2015

AUDIO-TECHNICA MEMPERKENALKAN DIGITAL WIRELESS SYSTEM 10 PRO

Beberapa waktu lalu Audio-Technica memperkenalkan System 10 PRO Digital Wireless System mereka, tambahan baru untuk varian AT System 10 untuk solusi kebutuhan wireless.

Seperti di semua model System 10, System 10 PRO Rack Mount beroperasi di frekuensi 2.4 GHz, hal ini bukan saja membuat anda bebas dari interfensi dari sinyal TV, tapi juga membebaskan Anda dari regulasi-regulasi mengenai sinyal (khususnya sinyal TV) (note: di Indonesia ini tidak signifikan).

Terdapat dua receiver unit yang dapat di pasang dan di lepas di rack-mount chasis, membuat unit ini beroperasi lokal (receiver didalam chasis) ataupun remote (receiver dilepas dari chasis) dengan menggunakan kabel ethernet. Pendekatan ini membuat jangkauan wireless anda bertambah dan menjaga stablitas sinyal wireless Anda tanpa menambah antenna  ataupun kabel-kabel tambahan.

System 10 PRO dapat digabung hingga 5 unit (10 receiver) dan dapat di link menggunakan kabel RJ12 yang terdapat dalam unit ini. “Dengan kemampuan remote-mountable receiver unit dan dapat di link, System 10 PRO berani melangkah lebih jauh di dunia digital wireless” demikian kata Gary Boss, Marketing Director Audio-Technica, Professional Products. “Hal ini memberikan user stabilitas tinggi dan bebas interferensi yang dapat dipakai dimana saja di U.S langsung dari unitnya. Benar-benar simple dan sistem yang powerful.

Terdapat LCD Dual System Display yang menunjukan sinyal RF, system ID, transmitter battery level, dan status system link untuk kedua channel di dalam chasis unit. Seperti di setiap System 10, PRO Rack-Mount memiliki fitur 24-bit/48 kHz wireless operation, easy setup, clear, sound quality yang natural, dan 3 tahap jaminan diversity (diversity assurance) : frequncy, time dan space. 

Frequency Diversity, mengirim signal di dua frekuensi yang telah dialokasikan untuk pengoperasian yang bebas dari interferensi. Time Diversity, mengirim sinya di beberapa time-slot untuk memaksimalkan sinyal dari multipath signal (sinyal yang datang akibat pantulan, dst). Space Diversity, menggunakan dua antena untuk setiap transmiter dan receiver untuk memaksimalkan integritas sinyal. Juga terdapat ground-lift switch untuk membantu menghilangkan hum akibat ground loops.

Setiap unit System 10 PRO Rack-Mount terdapat: ATW-RC13 receiver chasis, 1 atau 2 ATW-RU13 receiver unit, 1 atau 2 AT8690 receiver unit mounting brackets, 1 kabel RJ12, 2 rack mounting brackets, 1 joining plate, 1 AC adaptor, dan 1 atau 2 ATW-T1001 Unipak body-pack (atau ATW-T1002 handheld transmitter). Baik di receiver chasis dan transmitter memiliki fitur yang mudah sekali dibaca.

Simak terus update dari kami untuk ketersediaan produk ini.

disadur dari AVNetwork 
diterjemahkan oleh Richard Frank Taihutu

Tuesday, February 24, 2015

PANDUAN MEMILIH MICROPHONE UNTUK HOME RECORDING

Memilih sebuah Microphone

Studio Microphone adalah elemen yang paling penting untuk setiap home studio manapun. Memilih microphone yang tepat akan mempengaruhi kualitas suara rekaman di home  studio recording.


Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih Microphone:

Karakter dari Microphone

Hanya melihat dari spesifikasi microphone saja tidak cukup untuk menilai sebuah microphone yang cocok untuk anda. Memilih microphone yang tepat lebih kepada sebuah seni daripada sains, usahakan untuk mencoba dan mengenali karakter microphone sebelum membeli.

Microphone Pattern

Penting sekali untuk memilih mic pattern yang tepat untuk kebutuhan anda. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah lingkungan dimana anda akan merekam dan instrumen apa saja yang mau Anda rekam. Perhatikan tabel berikut:

Audio-Technica 20 Series

Dengan pengalaman yang didapat dalam pembuatan 40 Seri Studio Microphones dan bekerja sama dengan produser legendaris seperti Phil Ramone, Elliot Scheiner dan Alan Parson, dengan bangga kami persembahkan Audio-Technica 20 Series untuk Anda. Kami menaikan standar kami untuk mic studio condensers dengan harga yang sangat terjangkau untuk Anda, dimulai dengan AT2020. Microphone cardioid condenser yang menginspirasi dan menuai pujian banyak orang dari keseluruhan line up 20 series studio condensers.



The Lineup

AT2050
  • Three switchable polar patterns: Omni, cardioid, figure-of-eight

 AT2035
  • Large diaphragm for smooth, natural sound and low noise

 AT2020
  • Ideal for project/home-studio appliances

AT2020USB+
  • Side-address studio condenser with USB digital output (Windows and Mac compatible)

Untuk informasi lebih lanjut tentang Audio-technica 20 Series, silahkan klik disini. 

Monday, February 23, 2015

FOCUSRITE CLARETT (NAMM Review Part. 3)

by Richard Frank Taihutu

Satu lagi review menarik dari NAMM 2015 yang saya akan bagikan, kali ini dari dunia recording. Perkenalkan flagship terbaru dari Focusrite, Clarett!!! (Ssst, baca terus kebawah dan ada kejutan dari Focusrite!)

Di NAMM 2015 lalu, saya sempat terkejut melihat booth Focusrite yang sangat ramai sekali, bahkan penuh. Karena penasaran saya ikut maju untuk melihat. Ternyata booth ini lagi ramai karena banyak orang antri untuk mencoba flagship terbaru Focusrite untuk audio interface mereka.



Dengan mengusung nama Clarett, flagship ini mempunyai varian yang cukup banyak untuk mengisi setiap kebutuhan recording Anda. Mulai dari 2 sampai dengan 8 channel mic pre. Dan tidak berhenti sampai disitu saja, setiap

varian Clarett dapat di expand melalui ADAT. Artinya, walaupun Anda; misalnya membeli Clarett 2 Pre (2 mic pre) anda masih dapat meng-expand hingga 8 channel lagi melaui ADAT (contoh: Focusrite Octopre). Anda pun dapat menggabungkan Clarett dengan preamp lain pilihan Anda tanpa mengorbankan input channel Clarett.



Desain dari Clarett sendiri menurut saya sangat modis. Dengan warna merah yang lebih menyala dari Scarlett, produk ini juga memakai tombol rotary seperti di Scarlett.

Oh, saya hampir lupa, mungkin anda menganggap “ah, audio interface sih sudah biasa!” atau “jangan-jangan cuma akal-akalan focusrite untuk ganti nama Scarlett doang”... tunggu dulu, apakah tadi saya sudah bilang bahwa Clarett memakai Thunderbolt?!



Bayangkan, dengan memakai interface Thunderbolt, Anda tidak akan mempunyai masalah dengan latency lagi (Anda bahkan dapat melakukan monitoring langsung dari software DAW Anda). Anda juga akan mempunyai fleksibilitas untuk memakai platform apapun untuk Clarett, baik Apple Macbook maupun PC. Karena Thunderbolt sudah sangat populer dan sangat kompatibel di berbagai platform.

Fitur-fitur unggulan lain adalah Preamp Clarett yang di model dari preamp legendaris Focusrite ISA. Audio interface ini juga menjanjikan konversi audio crystal clear, anda akan mendapatkan kualitas audio terbaik dan superior.

Berikut spesifikasi teknis Focusrite Clarett:

    New Clarett preamps model the classic ISA design
    Mic Pre EIN = -128dB
    World class dynamic range: 116dB A/D and 118dB D/A
    Latest Thunderbolt technology ensures interface latency of under 1ms
    24-bit, 192 kHz sample rates
    Flagship Clarett 8Pre X designed for permanent professional studio install
    New 64-bit AAX, AU and VST compatible Red 2 and Red 3 Plug-in Suite
    Detailed metering
    All expandable over ADAT
    Includes MIDI i/o

    Mac and PC Compatible (Thunderbolt port required)



Kabar gembira bagi Anda yang ingin membeli Scarlett, Saffire, Forte atau pun Clarett; plugin legendaris focusrite RED Plugins akan anda dapatkan GRATIS untuk setiap pembelian!!! Jangan ketinggalan! Hubungi Kairos Multi Jaya untuk informasi lebih lanjut.


-RFT-

Thursday, February 19, 2015

GONG XI FA CHAI

Seluruh jajaran Direksi dan Karyawan
PT. KAIROS MULTI JAYA
mengucapkan:

Selamat Tahun Baru Imlek 2015

GONG XI FA CHAI



Thursday, February 12, 2015

LENNY KRAVITZ TAMPIL DALAM SUPER BOWL XLIX DENGAN AUDIO-TECHNICA

Seperti yang pernah kami ulas sebelumnya, kami menyebut beberapa artis top dunia yang menggunakan microphone Audio-Technica sebagai perangkat wajib mereka untuk sesi rekaman maupun live. Salah satunya adalah rockstar asal Amerika, Lenny Kravitz.

Baru-baru ini salah satu artis yang pernah memenangi Grammy Awards ini tampil dalam pertandingan Super Bowl XLIX di Stadion Phoenix University, Glendale, Arizona. Dalam jeda pertandingan antara The Seattle Seahawks vs New England Patriots tersebut, Lenny tampil memukau ribuan penonton yang memadati stadion bersama Katy Perry.

Lenny Kravitz dan Katy Perry


Dalam kesempatan tersebut, Lenny menggunakan microphone Audio-Technica Artist Elite® 5000 Series Wireless dengan AEW-T6100a Hypercardioid Dynamic Handheld Microphone/ Transmitter. 

Pada artikel selanjutnya akan kita bahas type microphone Audio-Technica yang paling banyak dipakai oleh artis papan atas ini. Jadi, simak terus update dari kami.