Friday, February 4, 2022

Direct Box vs Preamp : Panduan Memilih Perangkat Untuk Gitar Bass dan Instrumen Akustik.

  


Banyak pemain gitar akustik dan bass yang masih bertanya-tanya perihal direct box dan preamp; manakah dari keduanya yang jadi pilihan tepat untuk instrumen dan berbagai keperluan mereka? Jika mereka yang secara teratur tampil di atas panggung atau merekam di studio, sangat penting untuk memiliki direct box berkualitas untuk menghubungkan instrumen dengan peralatan preofessional audio. Lalu kapan dan dimana kita harus mempertimbangkan untuk menggunakan preamp? Artikel ini dapat dijadikan navigasi bagi pemain gitar akustik, pemain bass serta instrumentalis akustik lainnya, untuk mempermudah dalam menentukan pilihan yang tepat untuk kebutuhan mereka.

 

Direct Box

Direct box memiliki dua tujuan utama; yang pertama adalah untuk mengambil sinyal dari gitar atau instrumen Anda dan mengoptimalkannya untuk dimasukkan ke dalam peralatan audio pro seperti sistem PA, mixer, atau perangkat perekaman. Hal ini memerlukan konversi audio dari koneksi level instrumen ber-impedansi tinggi dan tidak seimbang (unbalance) ke sinyal microphone level impedansi rendah dan seimbang (balance). Penggunaan DI box juga memberikan manfaat tambahan yang memungkinkan kita untuk menghubungkan output DI melalui kabel panjang hingga 300ft tanpa degradasi sinyal audio yang signifikan atau kebisingan. Penggunaan kedua untuk DI box adalah untuk memisahkan sinyal asli (biasanya dari keluaran berlabel Thru) yang dapat digunakan untuk memberi umpan sinyal (feed) ke amplifier terdekat, baik untuk monitoring di atas panggung maupun untuk merekam dengan mikrofon.

 

Mari kita ambil contoh salah satu DI Box yang populer di kalangan musisi dan menjadi salah satu yang terbaik di dunia; Radial JDI. Radial JDI adalah DI Box pasif terkemuka di industri ini, yang berarti DI Box ini dapat dengan mudah ditemukan di studio dan di berbagai panggung di seluruh dunia, termasuk nama-nama besar dalam industri musik dan audio yang menggunakannya. Salah satu alasannya adalah karena DI box ini dibuat dengan pendekatan tanpa kompromi untuk mempertahankan kemurnian tone dan integritas sinyal instrumen; yang mana JDI memiliki fitur trafo Jensen premium untuk tujuan ini. Transformator berkualitas tinggi adalah yang membuat DI Box pasif berfungsi baik dan dapat menangani level sinyal input yang sangat ‘hot’ sekalipun dengan tanpa distorsi, yang membuatnya ideal untuk perangkat dengan gain tinggi seperti bass aktif dan pedal-chain gitar. DI box berbasis transformator juga memiliki kemampuan untuk men-saturasi-kan sinyal pada tingkat input tinggi daripada memotong sinyal, itulah sebabnya pemain gitar akustik yang menggunakan preamp bawaan menyukai cara ini, karena dapat menghaluskan nada mereka dan menjaga tone tetap terdengar natural. Sebagai manfaat tambahan, JDI mudah digunakan di tempat mana pun karena tidak memerlukan daya eksternal untuk mengoperasikannya.

 




Contoh lain adalah Radial J48. J48 adalah direct box aktif, artinya perangkat ini membutuhkan daya (dalam bentuk phantom power 48V) dari sistem PA atau recording interface saat menggunakannya. DI box aktif berfungsi sebagai unity gain preamplifier dan menjaga serta mencegah degradasi sinyal dan kehilangan frekuensi tinggi yang diakibatkan penggunaan kabel yang panjang. DI aktif akan membantu memberikan 'jangkauan' ekstra ke instrumen pasif seperti alat musik akustik tanpa preamp bawaan atau gitar bass dengan pickup pasif. Kemampuan ini juga membuat J48 menjadi favorit banyak pemain gitar listrik dengan pickup magnetik.

 

Preamp

Sekarang kita bahas preamp, biasa sering disebut juga sebagai preamplifier  (jangan makin bingung dengan istilah mic-preamp, yang secara khusus dirancang untuk membawa sinyal mikrofon ke level-line). Preamp instrumen sering kali memiliki kesamaan fungsi seperti direct box, akan tetapi preamp memiliki fungsi lebih dengan menambahkan footswitch yang dapat memengaruhi performa secara real-time; seperti fitur tone-shaping yang membantu meningkatkan performa tone dari instrumen atau filter yang mengurangi feedback saat tampil di atas panggung. Pada preamp kita mungkin juga menemukan beberapa port koneksi untuk pedal efek, built-in signal booster serta beberapa input yang dapat dialihkan atau dijumlahkan bersama-sama, serta output tuner buffer yang dipasangkan dengan sakelar mute untuk tuning secara senyap di atas panggung. Jika kita lebih tertarik pada kemungkinan memiliki salah satu opsi ini dengan cukup menekan footswitch atau memutar tombol, itu pertanda bahwa kita memang harus mulai mempertimbangkan untuk menambahkan preamp ke signal chain instrumen kita.

 

Jika instrumen dan jenis pickup-nya dapat memandu memilih direct box  mana yang tepat, maka memilih preamp instrumen lebih tentang fitur mana yang sesuai dengan pengaturan dan gaya bermain kita, karena sebagian besar preamp dapat menangani berbagai input. Untuk diperhatikan bahwa jika kita memiliki transduser piezo, maka kita harus memastikan bahwa preamp menyertakan opsi untuk input impedansi tinggi 5Meg ohm atau lebih.




 

Sebagai bahan pembanding, kita akan mengambil contoh Radial PZ-Pre. PZ-Pre tidak hanya untuk ‘memahat dan mempercantik tone’, tetapi juga dapat mempermudah pengaturan yang rumit dan menawarkan beberapa pilihan routing dan pengalihan sinyal. Jika kita ingin dapat beralih instrumen tanpa mencabut kabel, aktifkan pedal efek dan dapat memberikan dorongan ‘clean’ yang lebih bertenaga dari satu perangkat, ini adalah preamp ideal untuk tujuan itu. PZ-Pre dapat dianalogikan sebagai pusat komando untuk pengaturan akustik dengan koneksi untuk input dual instrumen dan sebuah effects loop, serta tambahan dua built-in DI Out – satu Pre-EQ Send untuk mengirim sinyal / feed ke sistem PA, dan satunya Post-EQ Out untuk monitor mix. Preamp ini juga mencakup EQ penuh, dua kontrol level input dan opsi untuk menjumlahkan dua input bersama-sama. Hal ini memungkinkan kita untuk memadukan dua jenis pickup sekaligus untuk nada yang solid dan siap merekam.

 

Kesimpulan

Sekarang mungkin sudah jelas apa yang kita butuhkan untuk perangkat pendukung di studio maupun di panggung live. Mulai dari direct box pasif tanpa repot hingga preamp berfitur lengkap yang dapat dikonfigurasi ulang tanpa batas, ada banyak opsi yang bisa diambil yang sesuai dengan kebutuhan setiap musisi. Semoga artikel ini memberi gambaran dari banyak pilihan yang tersedia. Jika ingin tahu lebih banyak tentang salah satu produk ini, jangan ragu untuk menghubungi kami.

No comments:

Post a Comment