Friday, May 29, 2015
FOCUSRITE - REDNET SEMINAR
The Benefit of Audio-Over-IP For Live, Studio and Broadcast
Kairos Multi Jaya sebagai distributor resmi Focusrite di Indonesia kembali mengadakan program seminar. Mau tahu detailnya? Nih...
Pastikan Anda ambil bagian dari acara ini dan mendaftarkan diri sebelum kehabisan tempat!
Friday, May 15, 2015
Focusrite Scarlett 2i2
Moto : adalah “Sound Is Everything”. Setiap audio interface Scarlett USB 2.0 dilengkapi dengan mic preamp Focusrite yang tersohor dalam dunia recording. Hal tersebut menjadikan Scarlett 2i2 sebagai salah satu perangkat konversi digital yang sangat presisi. Sama seperti inteface Scarlett yang lain, 2i2 kompatibel dengan operation system Macintosh® (Termasuk Yosemite®) dan Windows®.
Scarlett 2i2 memiliki 2 channel IN dan 2 channel OUT
yang memiliki fitur berkelas; Mic Preamp Focusrite dan konversi digital yang
sangat presisi! Dengan aluminium unibody chassis, 2i2 tidak hanya memiliki
sound yang fantastis tetapi juga sedap dipandang. Sangat elegan! Sehingga bisa
diandalkan untuk dibawa kemanapun. Dan tentu saja didalamnya adalah hasil riset teknologi dan pengalaman selama lebih dari 30 tahun!
30 Years of mic pre Experience
Sejak tahun 1985, pada saat Rupert Neve mendesain
modul pertama Sir George martin AIR Studio, Focusrite didesain dengan mic
preamp yang populer dalam industri recording. Pengalaman ini meliputi
transparansi, low-noise dan low-distortion preamp yang tidak hanya dijumpai di
Scarlett 2i2 tetapi juga pada interface Firewire jagoan Focusrite, Liquid
Saffire 56. Berbagai jenis headroom membuat 2i2 cocok untuk
berbagai microphone. Tombol Panthom power juga tersedia apabila diperlukan.
Excellence Digital Performance
Dengan resolusi 24-bit pada sample rate sampai dengan 96kHz, sistem konversi digital pada Scarlett 2i2 memastikan setiap not dan setiap detail musikal lainnya dapat di-capture dengan baik pada tingkat clarity yang tinggi!
Dengan coverter chipset A-D / D-A dynamic range pada angka 114 dB Scarlett 2i2 memastikan Anda mendapat hasil master-quality sound.
Plug-straight-In
Perhatikan dan simak diagram berikut; SIMPLE! Baik untuk keperluan rekaman atau manggung, Scarlett 2i2 sangat mudah diaplikasikan ke berbagai kebutuhan.

Precision Conversion
Jantung dari 2i2 adalah Focusrite, sebuah konverter
digital yang sangat presisi, memastikan hasil yang maksimal untuk rekaman.
Dengan pemilihan komponen yang sarat dengan perhitungan matang, Focusrite yang
telah memulai membuat konverter sejak tahun 1993, memastikan Anda mendapatkan performa yang low noise dan low distortion.
Flexible Monitoring
Pengontrol monitor yang besar mempermudah mengatur level volume speaker. Anda akan mendengarkan sound yang jernih dan kuat pada saat Anda mencolokkan headphone pada socket panel depan. Switcher direct monitor terdapat pada panel depan yang memungkinkan pengiriman sinyal langsung dari input ke output headphones dan ˆ, memungkinkan Anda memonitor sinyal yang datang dengan zero-latency tanpa melalui komputer atau laptop Anda.
Polish Your Mix
Dalam setiap unit audio interface Scarlett termasuk didalamnya software Ableton Live Lite Recording, plus dua software plug-ins kelas kakap; Red Plug-in Suite dan Scarlett Plug-in Suite.
Red Plug-in Suite se-akurat model klasik Red 2 equaliser dan Red 3 compressor, yang membawa kemegahan sound dari hardware aslinya ke software musik Anda. Sedangkan Scarlett Suite adalah plug-in profesional yang memberikan beberapa paket definitif seperti compression, gating, EQ dan reverb untuk tracking dan mixing musik Anda.
Detail Spesifikasi
• 2 in / 2 out USB audio interface
• 96 KHz, 24-bit conversion
• 2 Focusrite microphone preamplifiers
• Red anodised aluminium unibody chassis
Front panel
• 2 line/mic/instrument combination inputs – high quality XLR/¼” TRS Jack Combo
• 2 Line/Instrument switches
• 2 Gain knobs
• 2 Gain halo signal indicators
• 48V Phantom power switch
• Direct monitor switch
• Large monitor level dial
• USB Connection LED indicator
• Headphone output - ¼” TRS Jack
• Headphone level knob
Rear
panel
• 2 balanced monitor outputs – ¼” TRS
Jack
• USB 2.0 Port
• Kensington Lock slot
Included
software
• Ableton Live Lite
• Focusrite Scarlett plug-in suite
Simak video berikut:
Monday, May 11, 2015
QUIZ QU-32
Bulan ini kami mengadakan program Quiz Qu-32 untuk menangkan USB 2.0 8GB dengan menjawab pertanyaan yang ada pada majalah Audio Pro. Bagi yang belum membeli majalah Audio-Pro, pertanyaan bisa dilihat disini:
Berapa kapasitas maksimum input dan output Qu-32?
Ketentuan:
1. Tuliskan jawaban Anda pada kolom komentar dibawah ini.
2. Setiap jawaban yang benar akan diundi.
3. Keputusan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Selamat menjawab
Thursday, May 7, 2015
30th ROCK & ROLL HALL Of FAME
Beberapa seri microphones
Audio-Technica kembali dipercaya untuk digunakan dalam acara 30th Rock and Roll Hall
of Fame yang diadakan di Cleveland, Ohio baru-baru ini.
Salah satu bagian
terpenting dalam acara itu adalah segmen penganugerahan Bill Withers sebagai
salah satu legenda soul yang jarang terlihat aktivitasnya diatas
panggung.
Dalam even itu juga
terlihat penyanyi R&B John Legend dan salah satu “penghuni” Hall of Fame Stevie Wonder yang masing-masing tampil manggunakan Audio-Technica 5000 Series UHF wireless
system dengan AEW-T5400a handheld microphones/transmitters. Wonder membawakan Ain’t
No Sunshine yang diikuti oleh Legend yang membawakan Use Me, lalu
keduanya membawakan Lean on Me.
Untuk backline juga terlihat penggunaan beberapa microphone Audio-Technica diantaranya AT4050 multi-pattern
condenser microphones yang digunakan untuk overheads dan bass drum; AT4050ST
stereo condenser microphone untuk menangkap ambiance penonton; AE5400 cardioid
condenser handheld microphone untuk backing vokal; AE5100 cardioid condernser
instrument microphone untuk hi-hat sekaligus ambiance penonton; AT4047/SV
cardioid condenser microphone untuk B3 organ cabinet dan AT4081
ribbon microphones yang ditodongkan ke ampli gitar.
Technical staff untuk
acara sermoni tersebut diisi oleh beberapa veteran dalam industri musik. Remote
recording specialist M3 (music mix mobile) yang sekaligus menangani live
broadcast Grammy tahun ini, bertanggung jawab untuk merekam program dan
mixing pertunjukan tersebut untuk keperluan broadcast. Ketiganya adalah Mitch
Maketansky sebagai penanggung jawab audio, John Harris sebagai recording
engineer, Joel Singer pada truck engineer dan Brian Flanzbaum sebagai operator
Pro Tools.
Maketansky menyatakan: “Saya
dan seluruh team telah mempercayakan microphone dan wireless system
Audio-Technica selama beberapa tahun ini untuk berbagai pertunjukan live
broadcast karena konsistensi dan kehandalan setiap produknya. Untuk berbagai
artis dan genre, Audio-Technica adalah sebuah solusi yang bisa diterapkan di
berbagai acara, memungkinkan kita untuk menampilkan sebuah
pertunjukan yang sesuai dengan apa yang ingin kita dengar.
Wednesday, May 6, 2015
FOCUSRITE SCARLETT SOLO
Scarlett Solo adalah salah
satu varian USB audio interface terlaris di dunia! Mulai dari yang mudah sampai
dengan yang paling canggih, masing-masing audio interface Scarlett USB 2.0
memberikan kombinasi sempurna antara konversi digital yang presisi dan mic
preamp Focusrite yang legendaris. Sama seperti keseluruhan seri interface
Scarlett yang lain, Scarlett Solo sangat kompatibel dengan Macintosh® termasuk
Yosemite® dan PC atau Windows®, dan Red 2 dan Red 3 AAX Plugins yang merupakan
pasangan serasi Pro Tools®.
Interface ideal untuk para musisi
Focusrite Scarlett
Solo adalah perangkat konversi digital yang mampu meng-capture sinyal secara
presisi dan akurat untuk memberikan hasil rekaman yang terbaik. Mic pre yang
tertanam pada Scarlett Solo sangat elegan, rigid dan dilengkapi dengan
Focusrite microphone preamp yang telah terbukti dan tersohor kualitas nya
selama 30 tahun dan spesial dirancang untuk interface kami, yang membuat
anda merasakan pengalaman rekaman dengan Scarlett Sound yang legendaris.
Desain yang ringkas,
ringan dan kokoh saat dibawa kemanapun, Scarlett Solo membuat Mac atau PC Anda menjadi studio recording yang portable. Kapanpun ide dan inspirasi itu datang,
cukup colokkan microphone dan instrumen apapun, lalu mulailah membuat rekaman
yang berkualitas.
Kualitas Sound
Focusrite yang Legendaris
Semakin bagus preamp Anda,
semakin bagus pula suara microphone dan tentu saja hasil rekaman yang
bagus. Preamp Focusrite yang diaplikasikan kedalam Scarlett Solo adalah preamp
yang sangat diperhitungkan dalam dunia recording. Power panthom +48V juga menjadi fitur
bawaan standar, jadi Anda bisa menggunakan microphone apapun yang Anda suka, termasuk
microphone jenis kondensor yang berkualitas tinggi.
Plug Straight In
Anda akan menemukan
dimensi baru dalam menuangkan ide dan kreativitas bermusik tepat setelah anda
menggunakan Scarlett Solo ini. Caranya mudah, cukup colokkan microphone pada
input 1 dan sebuah instrumen pada input 2 (kedua input ini juga dapat
digunakan untuk instrumen keyboard). Kemudian pada saat Anda mengatur
level (dengan cepat dan mudah tentunya), lampu Halo unik yang melingkar pada gain
knob akan menyala hijau saat level anda berada pada posisi yang baik
(headroom) dan akan menyala merah apabila signal anda terlalu keras (hot) - sehingga
dengan ada nya fasilitas ini anda dapat dengan percaya diri melakukan proses
rekaman dengan level yang baik dan benar.

Rekaman Dimanapun!
Bawalah Scarlett Solo
bersama Anda - bodi yang terbuat dari bahan aluminium kokoh, elegan serta dapat
diandalkan. Scarlett Solo didesain untuk dapat digunakan saat live tour
sehingga Anda dapat membawa nya kemana saja. Cukup dengan meng-input Scarlett
Solo ke Mac atau PC Anda via USB Port dan mulailah merekam, tanpa memerlukan
power supply yang menyita tempat dan merepotkan.
Capture Setiap Detail!
Scarlett Solo sangat bagus
untuk demo - tetapi juga sempurna untuk dipakai oleh kalangan profesional! Konverter yang
presisi meng-capture setiap ide musikal yang dituangkan melalui microphone atau
instrumen dengan resolusi digital audio 24-bit. Menggunakan sample rate sampai
dengan 96kHz untuk hasil rekaman yang jernih dengan dynamic range lebih dari
105dB untuk master-quality sound. Tidak ada cara yang lebih baik lagi untuk
mendapatkan hasil rekaman dengan kualitas super di komputer Anda.
Monday, May 4, 2015
SUNDAY MOSTLY JAZZ - INDRA LESMANA GROUP
Sunday Mostly Jazz edisi 26 April 201 |
Pada tanggal 26 April lalu, team Kairos terbang ke Bali untuk memberikan technical support acara Sunday Mostly Jazz yang diprakarsa oleh musisi jazz senior Indra Lesmana di Griya Santrian Beach Club, Sanur. Bukan tanpa alasan, team yang terdiri dari Richard Frank Taihutu (product specialist) dan Nanang Yuswanto (team marketing) ini membantu proses loading & setup sound reinforcement. Untuk acara yang digelar setiap 2 minggu ini, Indra Lesmana mempercayakan system audio ke beberapa produk Kairos, diantaranya; Mackie, Audio-Technica, Radial Engineering dan ampli Peavey.
Secara konsep, pemilihan venue ini sangat tepat! Dengan hamparan pantai yang bersih dan laut lepas, para pengunjung disuguhi pemandangan alam yang mempesona, terutama saat senja. Akan tetapi yang menjadi PR besar dan complicated adalah segi teknis (sound system). Tidak mudah menaklukkan venue yang terletak tepat di bibir pantai Sanur. Dimana pekerjaan kita berpacu dengan waktu dan kondisi alam. Angin pantai yang kencang dan dan hujan adalah kendala utama. Akan tetapi hal tersebut sudah kita prediksi sebelumnya, sehingga kita bisa menentukan system yang akan kita bawa ke Bali.
Faktor cuaca |
Line up produk Mackie dipercaya menjadi garda depan untuk mengakomodir venue outdoor yang berangin dan luas tersebut. Komposisi musik yang dimainkan oleh Indra Lesmana bersama band-nya sangat groovy dan syarat detail-detail yang dinamis. Untuk itu, perlu speaker yang mampu mereproduksi suara dengan jernih dan tegas agar audiens mampu mencerna dengan baik pesan dari setiap notasi yang dimainkan. Sepasang SRM650 + Subwoofer HD1801 dan Mackie SP260 sebagai Loudspeaker Management System dipercaya sebagai main PA untuk meng-cover area seluas 450 meter persegi.
Mackie SRM650 & HD1801 (subwoofer) |
Tim produksi memulai loading pukul 12:00. Untuk menyesuaikan waktu setup dan soundcheck yang singkat, team telah mempersiapkan Mackie DL32R untuk mixing setiap instrument yang dimainkan oleh Indra Lesmana bersama band. Belum genap 30 menit bekerja, team produksi dihadapkan faktor alam : hujan. Mau tidak mau tim menghentikan pekerjaan dan menunggu hujan reda. Karena venue benar-benar di pantai tanpa penutup apapun. Justru disinilah kemampuan DL32R benar-benar teruji. Pendeknya waktu setting tidak menjadi hal yang krusial lagi. DL32R diciptakan untuk memberikan kemudahan dengan dibekali fitur-fitur canggih.
Sekedar catatan kecil, selesai sesi soundcheck, Indra lesmana dan para pemain pendukung kami perdengarkan hasil live recording saat mereka melakukan soundcheck. Mereka tidak percaya pada musik yang sedang diputar saat itu adalah musik yang direkam saat mereka saat soundcheck.
Fitur multi-track recording inilah yang dapat di fungsikan sebagai virtual sound check, artinya para musisi pun dapat mempersiapkan hal-hal lain selain soundcheck karena dapat digantikan dengan multi-track recording. Sangat efisien dan mempercepat proses sound check bagi engineers!
Dengan DL32R, sangat mudah untuk memastikan audio bisa diterima dengan baik di setia sudut dimana audiens berada. Hal tersebut juga mempermudah untuk memberikan monitor mix yang memudahkan player mengontrol permainan mereka yang diteruskan oleh Thump 15 dan DLM8 sebagai speaker monitor.
Untuk backline system, Indra Lesmana menggunakan ampli keyboard Peavey KB5. Bagitu pula dengan pemain gitar dan bass, masing-masing menggunakan Peavey Classic 50/410 dan Cabinet Headliner 410 + Bass Head Tour 700.
Audio-Techncia dipercaya untuk miking instrumen dan divisi vokal. Dalam komposisi yang dibawakan, Indra lebih banyak memainkan instrumennya daripada menyanyi. Kebetulan malam itu guest star-nya adalah Eva Celia yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak kandung Indra Lesmana. Baik Indra Lesmana maupun Eva Celia dan penyanyi tamu yang melakukan jam session menggunakan mikrofon Audio-Technca seri AE 4100 (Cardioid Dynamic Handheld Microphone). Microphone ini mampu meng-capture suara dengan baik yang diteruskan ke main mix.
Pada divisi gitar, ATM650 ditodongkan ke salah satu speaker ampli Peavey Classic 50/410. Sound yang clear dan warm sangat sesuai dengan keinginan gitaris maupun Indra Lesmana.
Sedangkan untuk drum, mic Audio-Technica lainnya dipasang di beberapa bagian. ATM250 bertugas menangkap sound-sound rendah dari kick bass dan floor. Bahkan Richard berani 'ber-eksperimen' dengan menodongkan ATM250 ke moncong saxophone yang dimainkan oleh salah satu pemain pendukiung. Sedangkan ATM350 dipasangkan di kedua tom.
Secara keseluruhan, system yang dibangun sesuai dengan yang diharapkan. Pertunjukan berjalan dengan sangat 'khidmat'. Seperti pada pertunjukan Indra Lesmana pada umumnya, setiap komposisi yang dibawakan selalu mengundang decak kagum audiens. Tak terkecuali malam itu. Dari segi penonton, sound yang direproduksi mampu diterima dengan baik bahkan sampai dengan 4 kali panjang area. Dari area pantai menuju area hotel yang berjarak sekitar 80 meter, suara masih jelas terdengar. Meskipun pada jarak maksimal tersebut bukan jarak ideal untuk menikmati musik secara utuh.
Sampai jumpa di Sunday Mostly Jazz edisi berikutnya....
Subscribe to:
Posts (Atom)