Friday, November 28, 2014

Media Player Frequency Response Comparison

by Richard Taihutu

"Bro, untuk playback audio pake VLC paling bagus!"

Seperti itulah kira-kira ungkapan dari beberapa teman saya ketika kami sedang dalam sesi tuning sound system di sebuah gedung gereja. Ketika semua speaker utama dari gereja itu sudah di-tune, kami akan melakukan test suara dengan memutar lagu dari salah satu laptop kami. Ungkapan tersebut yang membuat saya berpikir, kira-kira apa yang membuat masing-masing media player tersebut berbeda (dalam hal sound quality)? Untuk alasan itulah artikel ini saya buat, tanpa mendiskreditkan masing-masing media player yang akan saya uji.

Test
Untuk melakukan perbandingan, saya akan mengukur respon frekuensi dari masing-masing media player. Untuk keperluan tersebut, maka saya memakai pink noise untuk mengukur respon dari masing-masing media playerPink noise yang saya gunakan saya buat menggunakan MDA Tone Generator VST, yang kemudian saya mixdown dari DAW (Presonus Studio One 2 free) menjadi file WAV (44100hz / 16bit).

Sebelumnya, pink noise ini saya ukur menggunakan SMAART 7 langsung dari DAW. Output dari DAW saya koneksikan langsung ke input onboard soundcard laptop saya. Hasil ini yang jadi tolak ukur saya untuk masing-masing media player.

gambar 1 
Pada gambar 1 diatas kita dapat melihat respon yang relatif  flat dari DAW saya.


Perhatikan gambar 2, ada sedikit roll-off di High Frequency pada 19Khz.

Gambar 2

Berikutnya, mari kita bandingkan dengan media player yang populer saat ini. File WAV pink noise yang saya sudah buat saya putar di media player tersebut dengan volume maksimum dan tanpa EQ.

1. Windows Media Player
Windows Media Player
2. iTunes
iTunes
3. VLC
VLC

Sangat menarik, bukan? Kita dapat melihat respon yang relatif sama dengan pengukuran pertama saya. Hanya pada VLC saja kita dapat melihat roll-off yang lebih seperti cut off pada 16Khz.


Saya sempat juga mengukur dengan menggunakan format lain seperti MP3 dan lossless audio codec seperti FLAC, tetapi hasilnya relatif sama. Begitupun dengan VLC, saya terus mendapati cut off di High Frequency pada 16khz. Mungkin inilah yang membuat VLC terdengar lebih baik? Saya serahkan kesimpulan saya kepada Anda sekalian. 
Salam.


tentang penulis,
Richard Frank Taihutu adalah Product Specialist di PT. Kairos Multi Jaya


No comments:

Post a Comment