Thursday, July 30, 2015

Selamat Datang Powersoft


Pertengahan bulan Juli lalu, Powersoft dan Kairos Multi Jaya telah melakukan kesepakatan kerjasma distribusi untuk pemasaran produk-produk Powersoft di Indonesia,  bersanding dengan produk high end lainnya seperti DiGiCo, Allen & Heath, EAW, RCF dan yang terbaru Audio–Technica.

Kerjasama ini menandai keseriusan perusahaan yang bermarkas di Florence – Italy ini untuk mendistribusikan produk-produk mereka di kawasan Asia Tenggara dan sekaligus merayakan anniversary mereka yang ke 20 pada tahun ini. Untuk mengakomodasi kerjasama tersebut, Powersoft telah menempatkan APAC Sales Manager yang dijabat Arthur Soh dan Mr. Remo Orsoni sebagai Technical Engineer di Singapura.

 “Kami sudah lama mengagumi produk Powersoft, sehingga ketika brand ini avalaible untuk pasar Indonesia, kami segera mengambil kesempatan bagus ini,” jelas Pratama Budiman, Managing Direktor Kairos Multi Jaya. “Berdasarkan pengalaman kami dengan RCF, kami merasa sangat nyaman dan senang bekerja sama dengan perusahaan asal Italia (RCF bermarkas di Modena – Italia). Mereka memiliki amplifier berkualitas serta didukung dengan teknologi yang inovatif, membuat produk-produk mereka sangat kompetitif di pasar. Selain itu mereka juga memiliki visi yang sama dengan kami, yaitu mengedukasikan pasar dan memberikan pengetahuan kepada  customer,” imbuh pria yang akrab disapa Pak Yupo ini.

Kerjasama kali ini berlanjut dengan akan diselenggarakannya event Powersoft Sound School Indonesia pada tanggal 27 & 28 Agustus 2015. Dalam event yang bersifat edukasional ini akan ada pembahasan berbagai topik, antara lain Powersoft Armonia software, ekspolrasi dari range produk X series, petunjuk (guidance) mengenai tata cara membuat & menyimpan preset preset dari loudspeaker manufacturer data dan juga demonstrasi dari dampaing control dan sobwoofer cardioid adjustment. Event ini akan dikemas sama persis dengan event serupa yang telah lebih dahulu diselenggarakan di Singapura pada 22 dan 23 Juli yang bekerjasama dengan Electronics and Engineering Pte Ltd dan di Seoul, Korea Selatan pada 18 dan 19 Agustus yang bekerjasama dengan Dasan SR.

Menanggapi kerjasama ini, Arthur Soh berkomentar “Kairos sangat berpengalaman di pasar pro Audio Indonesia. Kami juga memiliki visi yang sama dalam hal edukasi pasar dan hal ini sangat penting dalam ikatan kerja sama kedua perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Saya yakin dengan komitmen kedua perusahaan ini, kami akan dapat mencapai tujuan bersama.”
Pratama Budiman menambahkan bahwa Kairos Multi Jaya memiliki rencana untuk meluaskan penetrasi pasar Powersoft ke berbagai sektor. “Powersoft seri K, M, dan Ottocanali baru saja digabung dengan X series dan mereka dapat dilihat pada equipment rack dari tempat-tempat ibadah, nightclub, auditorium, dan venue-venue lainnya,” jelasnya.

Welcome aboard, Powersoft!


Wednesday, July 22, 2015

Temukan Kami di Kairos Multi Jaya BBM Channel

Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para customer kami. Salah satu kemudahan untuk menjalin kedekatan dengan para customer. kami juga hadir di BBM Channel. Kanal ini memungkinkan para customer mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Segera subscribe Kairos Multi Jaya BBM Channel.



Get closer. Stay connected.

Thursday, July 16, 2015

Seluruh Jajaran Direksi beserta Staff dan Karyawan

PT. KAIROS MULTI JAYA

mengucapkan

Selamat Idul Fitri 2015
1 Syawal 1436 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin


Monday, July 6, 2015

GBI Gatot Subroto JCC Senayan New Audio System

GBI Gatsu sejak awal berdiri sangat menekankan Pray Praise and Worship atau disingkat PPW. Mereka sangat mengerti bahwa audio adalah salah satu penunjang untuk bisa PPW secara baik.

Sejak berdiri GBI Gatsu mempercayakan audio system-nya kepada Kairos Multi Jaya yang dinilai oleh mereka sebagai trusted partner dalam mengembangkan perlengkapan penunjang PPW di banyak cabang. Salah satu keunikan cabang JCC ini adalah mereka tidak pernah permanen di satu tempat sehingga system di desain moveable lengkap dengan per-kabelan yang harus meminimalkan kesalahan pasang.Bayangkan sistim untuk 3000 orang terkadang harus loading in dan set up hanya dalam 6 jam dengan crew hanya 4 orang!!



Sejarah peralatan 

... s/d 1998 : Gedung Karsa Pemuda Senayan


  • Bose 802 dgn tandem sub
  • Crest Audio power amplifier
  • Soundcraft 400B... (ada yang tau ga tipe ini?)
  • Setumpuk accessories spt : Drawmer, DBX, Lexicon


1998 – 2015 : pindah ke Jakarta Convention Center


  • EAW KF 850 F dan SB 1000z
  • Crest Audio power amplifier
  • Mixer : Soundcraft Delta (coba deh search) >>> Crest Audio V12 (yang ini juga unik)
  • Setumpuk accessories peninggalan baheula dari Karsa Pemuda


2012 : masuk ke digital era


  • EAW KF 850 F dan SB 1000z .... masih setia menemani
  • Crest Audio power amplifier ... juga setia dan tidak ngerongrong
  • DiGiCo SD8 .... rak accessories yang berat terpaksa harus ditinggalkan



Mempersiapkan 10 Tahun Ke Depan


Pada awal tahun 2015, Team GBI JCC melakukan riset dan uji dengar berbagai speaker system top dunia, diantaranya L'Acoustics, DnB, Meyer Sound - dimana merk-merk tersebut telah dipakai di berbagai cabang mereka terlebih dahulu. Jadi bukan sekedar memilih equipment.


Untuk speaker system, akhirnya pilihan jatuh ke Meyer Sound - kebetulan juga Senior Pastor mereka sangat suka dengan MJF 212A - Meyer stage monitor

Rentang 10 tahun ke depan, sampling rate akan naik menjadi 192 kHz untuk live sound, oleh karena itu mereka pilih Digico SD7 dengan SD rack yang ready untuk 192Khz.


5 Juli 2015

Mereka menyatakan berpisah dengan EAW KF 850F dan SB 1000Z yang selama 18 tahun mengabdi memberikan repro suara pada saat ibadah!!  Wow ... waktu yang tidak sebentar dan telah bekerja dengan sangat baik. Terakhir mereka beribadah, menggunakannya pada 28 Juni 2015 tanpa satupun komponen yang bermasalah selama 18 tahun dan tidak satu power amplifier pun yang ngadat.


Saat artikel ini ditulis, mereka sangat puas dan menyatakan; “memang beda kalo running di 96 Khz. Semua detailnya terdengar jelas” terus kita menimpali: “bisa bayangin engga kalo nanti running di 192 Khz!”.


Berikut System GBI JCC Ter-update



  • 24 Meyer MICA dengan 8 sub 700 HP
  • 2 Galileo AES @ 96 Khz
  • 4 Meyer UPA front fill
  • Digico SD7 dan SD Rack @ 96 Khz
  • 8 Meyer MJF 212A stage monitor
  • Aviom 360 untuk monitoring system


















FPGA pada dLive

Allen & Heath baru saja merilis dLive. Mixer ini bisa dibilang sebagai mixer yang pengembangannya tanpa batas. Kenapa bisa berkembang tanpa batas? Rahasia nya terletak pada chipset FPGA yang dipakai sebagai processing unit yang sebelumnya menggunakan DSP pada seri iLive.


Apakah FPGA itu?

Field Programmable Gate Array adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang isinya bisa didesain sesuai keperluan desainernya. Sebagai analogi sederhana, bila seorang chef memiliki berbagai bahan2 seperti  lada, garam, kemiri, kayu manis, pala, cabai dll, maka dengan mencampur bahan-bahan tersebut seorang chef dapat membuat bumbu untuk masakan apa saja. Misalnya bumbu saos padang sampai dengan cap cay. Hmmm puasa-puasa gini ngomongin makanan... yummyy!

Kembali ke FPGA...Bahasa untuk mem-program FPGA adalah HDL (bukan HDL 20a nya RCF yak), kependekan dari Hardware Description Language. Berbeda dengan DSP yang merupakan IC yang fixed. Bila dianalogikan dengan bumbu masakan, maka DSP adalah bumbu saos padang instant dalam sachet sehingga chef tidak bisa membuat masakan selain “kepiting saos padang”atau “sate saos padang”.



FPGA (Field Programmable Gate Array)

Struktur FPGA

Sebuah semi konduktor yang terdiri dari matriks CLB (configurable Logic Blocks) terhubung dengan programmable interconnect. Desainer dapat memprogram kapan saja termasuk pada saat produk telah selesai. Karena inilah dikatakan bahwa dLive dapat berkembang tanpa batas tergantung kecerdasan penulisan program dan kapasitas terpakai FPGA tersebut. 

Dari gambar dibawah maka dapat dilihat kapasitas I/O yang begitu buanyak sehingga 128 input dan 64 output bagi dLive adalah perkara kecil! Kabar baiknya I/O masih dapat berkembang sesuai keinginan pabrikan bila jumlah yang lebih dari itu dibutuhkan.






Kecepatan FPGA

Nah sekarang kita ganti contoh analogi dari bumbu masak ke pembantu rumah tangga. Idealnya kita membutuhkan pembantu untuk tugas-tugas berikut : 

1. Nyapu, 

2. Ngepel, 
3. Ngantar anak sekolah, 
4. Ke pasar,
5. Masak,
6. Cuci baju.

Ada 2 opsi untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut:


Opsi #1: Mempekerjakan seorang pembantu yang pintar/cekatan/rajin/kuat untuk mengerjakan ke 6 pekerjaan tsb. Namun dia harus mengerjakan secara beurutan dan akan memakan waktu (baca: kecepatan) yang lama menyelesaikannya.


Opsi #2 : Mempekerjakan 6 orang pembantu biasa-biasa saja (yang penting cantik) per tugas yang ada. Namun karena pembantu biasa-biasa saja ini saya harus menjabarkan tugas masing dengan detil dan tidak boleh salah. Tapi hasilnya mereka dapat melakukan tugas jauh lebih cepat dari 1 pembantu yang cekatan dan kuat tadi.


Opsi 1 mewakili DSP dan opsi 2 mewakili FPGA





Keuntungan dan kelemahan FPGA pada mixer digital

Latency Misalnya kita mau mixing 48 channel audio, berarti ada minimum 48 stream data input. Kalau kita menggunakan DSP maka data input tsb harus dikerjakan satu persatu alias NGANTRI (padahal budaya ngantri tuh bagus). Jika latency yang diijinkan hanya 2,5 milisecond maka processing per sample tidak boleh lebih : 2,5ms : 48 data in = 0,05 ms atau 50 microsecond. Lha itu baru 48 channel input gimana kalo 128 input dan 64 output ??... 

Ujung2 nya kita perlu beberapa DSP super cepat agar latency bisa dibawah 2,5 ms. Pada Digico D5 tugas ini dibagikan ke sekitar 8 SHARK DSP. Pada Allen Heath iLive tugas ini dibagikan pada 10 free scale DSP. 


Untuk tugas tsb diatas, pihak pabrik menggabungkan beberapa DSP dengan fixed architecture. Inilah juga menjadi kelemahan DSP karena fixed architecture maka pengembangan akan sangat terbatas.Pada FPGA 48 channel input dibagi ke 48 CLB dan di proses secara pararel sehingga pada saat yang bersamaan data out bisa selesai bareng, tidak heran kalau pada dLive latency-nya bisa dibawah 0,5 ms!


Ingat 6 pembantu yang kita pakai untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tadi? Kita HARUS menjabarkan tugas secara detil dan jelas. CLB seperti pembantu yang biasa-biasa saja yang harus dijabarkan dengan software apa yang harus dilakukan, bagusnya tiap CLB dapat di program sesuai kemauan penulis software (dalam hal ini Allen & Heath). Contoh nya suatu saat saya bisa menjabarkan tugas lain pada pembantu yang biasa nyuci baju menjadi tukang masak kepiting saos padang. 


Jadi kalau CLB yang tersedia sangat banyak dan belum terpakai maka kita dapat mencadangkan CLB tsb untuk keperluan pengembangan .... sama aja kalo kita punya stok pembantu cukup banyak maka kita dapat mem-program pembantu yang lain untuk jadi office girl di kantor. 



Kesimpulan


FPGA memiliki kecepatan yang fantastis dan berkembang tanpa batas. Namun karena dia biasa-biasa saja, maka waktu restart program tadi harus diulang sehingga kelemahannya waktu diperlukan pada saat restart menjadi lebih lama.

Karena processing power FPGA sangat cepat dan powerful maka signal dengan data besar seperti 96 Khz menjadi mudah diproses dengan latency yang sangat rendah. Latency yang rendah dan processing power akan sangat berpengaruh dengan mutu suara.



Dengan FPGA sebuah mixer digital mampu melakukan AI (Artificial Intelligence) yang tidak mungkin dilakukan DSP.

Mau tau tentang AI dalam digital mixer ???

by Pratama Budiman

Thursday, July 2, 2015

KLOTZ TITANIUM

Dalam dunia perkabelan audio/video, performa dan nama Klotz sudah tidak terbantahkan lagi kualitasnya sejak tahun 1979. Baik di Jerman maupun perusahaan-perusahaan instalasi - rental sound system - perlengkapan multimedia kelas dunia mempercayakan performa dan konsistensi produk-produk Klotz.  

Dalam dunia musik, dulu, para musisi khususnya gitaris dihadapkan pada 2 pilihan kabel untuk mengakomodasi kebutuhan mereka; yaitu great sound atau low cable microphony. Mungkin termasuk Anda. Tapi saat ini, Klotz TITANIUM menggaransi mampu mengakomodasi keduanya; Superb Sound Quality PLUS Minimal Microphony dalam satu kabel!




Spesifikasi
   Ultra-low capacitance (75 pF/m)
   High-quality 99.95 cent copper conductor
   foamed PE insulation
   Separating layer to optimize signal
   highly conductive PE screen
   spiral shield of ultra-fine copper wire
   abrasion-resistance highly flexible outer jacket.

Klotz benar-benar berhasil membuat terobosan baru yang revolusioner dalam hal design maupun teknologi. Dengan konduktor tembaga berkualitas tinggi (99,95%) dan ultra-low capacitance 75 pF/m, Klotz TITANIUM tidak hanya memastikan sinyal dan tone yang superb; tetapi juga sangat rigid dan tangguh dalam mengeliminasi subsonic noise, motion noise serta berbagai interference. Dengan kemampuan tersebut, ditambah konektor Neutrik 2p, 6,35 mm (terdapat pilihan silentPLUG™) yang dikombinasikan dengan reputasi dan pengalaman yang dimiliki Klotz dalam teknologi kabel selama bertahun-tahun, membuat kabel ini benar-benar unik dan special.
SilentPLUG™ adalah sebuah teknologi pada konektor yang memiliki kemampuan switched ON ketika dicolokkan dan swithed OFF (mute signal) pada saat konektor dilepas dari gitar, secara otomatis. Pada kabel dan konektor pada umumnya, pada saat konektor di unplugged dari gitar pada posisi ampli masih ON, akan terdengar lagi suara noise atau hum. Dengan SilentPLUG™Jadi Anda tidak perlu mengecilkan volume atau memencet fitur stand by pada ampli. Cukup lepas konektor, maka SilentPLUG™ akan bekerja dengan sendirinya me-mute suara 'ribut' pada ampli.

Kabel ini diproduksi di Jerman. Setiap kabel melewati serangkaian test sebelum diantar ke pemakai. Salah satunya adalah metode battery test untuk memastikan kabel dapat menghantarkan sinyal dengan baik. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Itulah kenapa Klotz sangat percaya diri menggaransi setiap pemakai TITANIUM dengan garansi seumur hidup!

Kabel premade ini memiliki alternatif panjang 3 meter, 4,5 meter, 6 meter dan 9 meter. Akan tetapi yang masuk ke Indonesia ukuran 3 meter dan 6 meter. Pasti sudah pada tahu khan, semakin panjang kabel semakin banyak sinyal yang di ”korupsi” (signal loss) dan semakin menurunkan clarity sinyal yang dibawa.
Summary

Dengan material konduktor berkualitas tinggi dan capacitance yang rendah, Klotz TITANIUM yang tergolong high-end premade cable ini memiliki transparansi sinyal yang maksimum, akan tetapi memiliki kemampuan meng-kompres pada level ultra rendah! Hasilnya, sound yang dihasilkan benar-benar outstanding!

Pada edisi berikutnya akan kita bedah kabel ini dan dibandingkan kualitasnya dengan kabel lain (video preview). See you very soon!