Tuesday, March 29, 2016

Liputan : Gereja Bethany Salatiga


Dalam sebuah kegiatan ibadah, tidak bisa dipungkiri bahwa sound system memiliki peranan yang sangat penting. Sound system menjadi salah satu faktor penentu kualitas & suasana ibadah. Dengan kualitas sound system yang baik, jemaat akan bisa menangkap setiap pesan dalam ibadah, baik pada saat Praise and Worship maupun pada saat mendengarkan Kotbah.
Bagi para pengurus / pengerja tempat ibadah, penentuan peralatan sound system menjadi pekerjaan yang tidak mudah dan sangat kompleks. Berbagai macam produk dengan keunggulannya masing-masing menjadi bahan pertimbangan. Disitulah kejelian dalam memutuskannya harus dimiliki oleh para pengurus agar objective yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan ibadah tercapai.
Berikut ini adalah petikan wawancara kami dengan Samuel Aderiel. S salah satu Pengurus dan Pak Wegig Satrija Puruhita (Sound Engineer) Gereja Bethany Salatiga sebagai salah satu user Allen & Heath dLIVE S7000.

Bro Sammy, apa alasan pengurus Gereja Bethany Salatiga memilih dLIVE sebagai mixing console untuk keperluan ibadah?
"Ketika Gereja kami memutuskan untuk melakukan peremajaan sound system, kami mendapatkan banyak penawaran dari berbagai mixer digital. Ada beberapa pertimbangan yang membuat kami pada akhirnya memilih A&H dLive…
Pertama, Harga & Kualitas
. Mixer dLive sangat Worth it. Harga & kualitasnya sangat sebanding. Menurut saya secara pribadi, di beberapa aspek dLive lbh unggul daripada mixer digital merk lain yang ada di kelasnya".


Kedua, Durability
. Gereja kami sudah lama mengenal & menggunakan merk Allen & Heath. Kami sudah membuktikan bahwa Allen & Heath memang terkenal dengan durability-nya. Sebelum menggunakan dLive kami memakai mixer analog GL3300. Pemakaian selama 13 tahun dengan intensitas penggunaan hampir setiap hari mixer kami tidak pernah rewel & masih berfungsi normal sampai saat ini. Saya yakin kualitas dan durability Allen & Heath juga ada pada console dLive ini".


Ketiga, Fitur Digital
. Dengan semakin berkembangnya Gereja pasti akan muncul banyak tuntutan & kebutuhan. Tidak bisa dipungkiri bahwa mixer analog memiliki beberapa keterbatasan sehingga tidak bisa menghandle seluruh kebutuhan pada saat Ibadah. Kehadiran teknologi mixer digital lah yang bisa menjawabnya. dLive pilihan yang sangat tepat".


Keempat, Support
. Pada saat membeli dLIVE kami mendapatkan jaminan support dari distributor (Kairos, red) apabila suatu saat ada masalah dgn Mixer kami. Seperti kita ketahui tidak semua distributor terbukti mau & mampu memberikan support yang jelas & nyata".

Pada kesempatan terpisah, kami juga mewawancarai Wegig Satrija Puruhita selaku sound engineer yang menjadi ‘pilot’ dLIVE S7000 di Gereja Bethany Salatiga.
Pak Wegig, menurut Anda bagaimana fitur dan kemampuan dLIVE S7000?


"Teknologi pada console dLIVE sangat canggih. Sesuai namanya, console ini benar-benar memudahkan kerja seorang SE dalam menghadapi situasi live yang terkadang tidak terduga & butuh penanganan yang cepat. Selain memiliki fitur yang lengkap, dLIVE juga memungkinkan koneksi yang sangat praktis. Salah satu  contoh untuk sistem personal monitor musisi”.


Secara tampilan, console ini tidak hanya indah tetapi benar-benar detail dalam pembuatannya. Baik dari segi material mau bentuk fisiknya. Semuanya dibuat dengan penuh pertimbangan.



Berarti Anda sudah pernah memakainya untuk live mixing. Bagaimana pengalaman Anda dengan dLIVE?


Console dLIVE sangat friendly bagi Sound Engineer. Terutama untuk Sound Engineer yang belum lama mengenal mixer digital. Mixer ini sangat mudah dipelajari & dioperasikan. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk transisi dari analog mixer ke dLIVE.

Di gereja kami SE dituntut untuk memenuhi kebutuhan telinga Pemusik & tim Pujian yang jumlah orangnya cukup banyak. Di setiap Ibadah, personil selalu berubah sehingga otomatis settingan juga harus berubah sesuai kebutuhan. Dengan berbagai fitur yang ada di console dLiIVE sangat meringankan kerja saat sebagai SE dalam melakukan mixing.



Wednesday, March 23, 2016

Sound Reinforcement System Kodam Jaya / Jayakarta


Kebutuhan audio system yang memadai memang sangat vital dan mutlak diperlukan untuk mendukung setiap acara yang membutuhkan sistem tata suara. Pemilihan equipment audio yang dipakai maupun team support yang terlibat harus memiliki qualifikasi yang ditetapkan. Tak terkecuali Komando Daerah Militer Jaya / Jayakarta yang saat ini melengkapi audio system-nya dengan system yang benar-benar powerful.

Saat ini Kodam Jaya / Jayakarta memiliki spesifikasi audio system yang bisa dibilang sangat prestisius. Setidaknya belum ada lembaga negara atau instalasi militer lain yang memiliki system audio seperti Kodam Jaya. Adapun spec-list sound reinforcement system yang dimiliki oleh Kodam Jaya / Jayakarta antara lain:
  • Speaker RCF HDL20A sebanyak 20 box
  • Subwoofer RCF 8006 AS sebanyak 6 box
  • Speaker RCF TT052A sebanyqak 11 box
  • Speaker RCF NXM12A MKII sebanyak 4 box
  • Speaker RCF HD12A sebanyak 4 box
  • Digital Mixer Allen & Heath dLIVE S3000
  • Allen & Heath DM48
  • Digital Mixer Allen & Heath Qu32 
  • Mackie SP 260
  • Microphone Audio-Technica berbagai type untuk berbagai keperluan.
  • Stand mic Konig & Meyer 27105 sebanyak 15 unit
  • Kabel Klotz berbagai type untuk berbagai keperluan

Melalui Jonathan Djoko Santoso sebagai system designer, bukan tidak beralasan Kodam Jaya menjatuhkan pilhan pada equipment diatas. Sebagai main PAPowered Line Array RCF HDL-20A berada pada garda terdepan. Speaker jenis ini mampu di set up dalam berbagai acara besar, sedang maupun kecil secara cepat. Kecepatan instalasi yang tetap mengedepankan sound quality dan Zero mistake tolerance menjadi standar dalam setiap acara. Sedangkan untuk mixing console dipercayakan pada produk terbaru rilisan Allen & Heath yaitu dLIVE type S3000. Sebagai alternatif besar atar kecilnya skala acara, digital mixer Allen & Heath Qu32 juga disiagakan sebagai perangkat pendukung.


Equipment tersebut digunakan untuk mendukung acara-acara regular maupun acara khusus (special event). Untuk instalasi speaker, mulai dari komposisi 2 unit HDL untuk small event, 4-6 unit HDL per sisi untuk medium event, hingga 10-16 unit per sisi utk large event. Salah satu acara besar yang diadakan oleh Kodam Jaya, dan team teknisi Kairos Multi Jaya terlibat didalamnya adalah penyelenggaraan HUT Kodam Jaya / Jayakarta yang ke-66 yang digelar bulan Desember lalu.




Aplikasi dalam HUT Kodam Jaya / Jayakarta ke-66


Dalam penyelenggaraan HUT Kodam Jaya yang ke-66, aplikasi system yang diterapkan mengikuti layout venue yang digunakan. Karena konfigurasi venue yang berbentuk landscape, dimana area depan stage (width section) hanya ditempati oleh Pangdam Jaya, Perwira Tinggi beserta tamu VIP lainnya. Sedangkan bagian besar peserta acara HUT yang terdiri dari seluruh prajurit TNI / Warga Kodam Jaya menempati area samling.
Adapun konfigurasi spesial event (tatanan khusus kebutuhan prajurit) audio system-nya sebagai berikut:

Keterangan gambar:
  • 2 unit RCF HDL20A (+) RCF 8006 AS disusun secara groundstack per side untuk meng-cover area VIP yang posisinya tepat di dean stage
  • 8 unit RCF HDL20A yang digantung di rigging dan  2 unit RCF 8006 AS groundstack pada masing-masing sisi yang berfungsi sebagai outfill.
  • 4 unit RCF NXM12A MKII ditempatkan sebagai floor monitor.
  • Allen & Heath dLIVE S3000 ditempatkan di FOH
  • Allen & Heath iLive T-112* difungsikan sebagai stage monitor console
    • *iLive T-112 milk DSS

Dengan komposisi dan konfigurasi tersebut, objective yang ingin dicapai dari segi tata suara tercapai dengan baik. Hal tersebut tentunya berkat dukungan team teknisi Kairos Multi Jaya sebagai mentor para sound engineer di kalangan Kodam Jaya.